Jumat, 06 September 2013

I'm Going to Write A Book : Day 3 (Teen Choice Awards)

Baiklah baiklah. Sudah cukup dua hari aku menunda momentum bersejarah lahirnya halaman pertama bukuku. Kali ini aku harus membuatnya. Coba aku cek amunisiku. Peralatan tulis, oke. Lampu pendukung, oke. Kursi empuk, oke. Meja rapi, oke. Ehem, cemilan, oke. Dan, inilah kalimat pertamaku.....

......
......
......

kriiing kriiing kriiing

"Sandra? Ya halo, ada apa?"

Sandra : Kau sudah memberikan votemu di teen choice awards?
Aku      : Apa itu?
Sandra : Kau tidak mengetahuinya? Jangan bilang kau sedang bercanda!
Aku      : Aku sungguh tidak mengetahuinya, permainan apa itu?
Sandra : Rino, kau bilang kau anak keren! Aku sudah memilih Robert Dawney dan semua film yang dia mainkan! Kau juga harus memilihnya!
Aku      : Emmm... maaf, tapi itu untuk apa? Dan siapa itu Robert? Apakah dia tetangga barumu?
Sandra : Hentikan bercandamu Rino! Aku akan memberikan alamatnya, dan kau harus memilih dia! Itu membuktikan kalau kau benar-benar anak keren!


tuuut tut tut tut

Telepon berakhir seperti itu saja. Aku tidak mengerti permainan yang baru dibicarakan Sandra. Yang jelas dia benar-benar memberikanku sebuah alamat website. Dan di dalamnya ada nama-nama orang beserta fotonya. 

"Uh....apa yang harus kulakukan?"

Beberapa wajah pernah kulihat di film yang pernah kakakku tonton. Sepertinya aku mulai paham permainan apa ini. Karena aku teman baik Sandra, aku mengikuti perintahnya. Aku memilih Paman Robert (aku baru tahu kalau dia seorang laki-laki dewasa, terlihat dari janggut dan kumisnya) dalam beberapa bidang. Dan untuk kategori lainnya, aku hanya memilih berdasarkan foto. Misal saja artis komedi, aku pilih yang wajahnya paling konyol. Aktris favorit, aku pilih yang paling cantik. Film favorit, aku pilih yang gambarnya keren. 

Awalnya aku kira ini mudah. Tapi.....oh tidak! Ada lima halaman yang harus kuisi! Satu halaman ada banyak pilihan. Aku menghabiskan lebih dari tiga puluh menit untuk menyelesaikan permainan baru ini. Mungkin kalau aku sudah mengenal beberapa artis di dalamnya, aku bisa lebih cepat memilih. Tidak harus memandangi fotonya satu-satu dan menentukan mana yang paling terlihat menarik di mataku. Percayalah, jika kamu tidak mengenalnya, permainan ini terasa sedikit membosankan. Tapi ini demi mengangkat reputasiku menjadi anak keren di mata Sandra.

Aku    : Halo, Sandra, aku sudah memilihnya. Aku memilih Paman Robert. Tapi pertanyaan yang lain ternyata cukup sulit, banyak orang yang tidak kukenal disitu. Apakah sekarang kau percaya aku keren?
Sandra : Waw kau hebat! Kau tidak harus memilih semuanya Rino, aku hanya memberi suara pada kategori artis tertampan.

tuut tut tut tut

Kali ini aku yang mematikan telepon. Oke aku merasa tertipu. Ternyata aku tidak harus memilih semuanya dan menghabiskan tiga puluh menitku untuk hal konyol yang sebenarnya bisa kugunakan untuk menulis halaman pertama bukuku. Aku memilih tidur.

2 komentar: