Selasa, 02 April 2013

Motivation Letter


image : http://www.mostphotos.com/30877/silhouette-of-a-female-hand-the-blue-sky-and-the-bright-sun

Aturan mainnya hanya satu: kalau tidak memotivasi, berarti tulisan ini belum berhasil. Sekelebat sebelum menulis ini muncul sosok Mario Teguh, Ippho Santosa, dan Merry Riana. Kenapa hanya mereka? Karena hanya mereka motivator yang saya tahu hehe. Hal yang pertama kali mengubah pola pikir saya adalah sebuah buku berjudul 'The Secret'. Pasti sudah banyak orang yang tahu. Itu sekitar enam tahun yang lalu. Selanjutnya kemunculan para motivator dari yang muda-belia-tidak muda, pria-wanita, ikut-ikutan mempengaruhi.

Berbicara mengenai motivasi, hal yang paling memotivasi dalam hidup saya adalah keberadaan Tuhan yang saya yakini. Pikir saya begini, asalkan masih ada Tuhan yang mengawasi saya, kejadian yang dianggap baik atau buruk pasti bermanfaat. Yang diperlukan adalah ikhlas, percaya, dan yakin. Syaratnya ya hanya satu itu, saya masih bersama Tuhan.

Karena memang hanya Dia yang memiliki kekuatan Maha Dahsyat. Superhero manapun sudah pasti kalah hehe. Setelah meyakini Tuhan saya itu nyata, tindakan yang saya ambil seolah-olah jadi tidak ada yang sia-sia. Dia pasti bakal membalas. Dia pasti bakal menolong. Menurut saya, motivator itu layaknya penceramah agama, yang menyampaikan ajaran Tuhan tapi dengan cara yang lebih modern dan tidak terlalu agamis. Tujuan mereka ya menyuruh kita untuk dua, selalu berpikir positif dan bertindak baik. Coba tengok dalam Al Qur'an, bahkan jauh sebelum zaman keberadaan motivator pun, Tuhan telah menyuruh kita untuk berbaik sangka dan menjalankan perintah-Nya. Jadi, motivator dan penceramah adalah seperti remindermu. Sebenarnya kamu pun sudah tau betul harus berbuat apa untuk mencapai hidup yang lebih baik. Kembali lagi, intinya hanya satu, percaya keberadaan Tuhan.

Kalau keyakinan dan kepercayaanmu terhadap Tuhan sudah kuat, jika Dia mengizinkan, dengan sendirinya kehidupan kita bakal membaik. Tidak ada yang namanya kesialan. Karena kalau sudah percaya Tuhan itu ada, mengawasi, dan membalas perbuatan kita, hidup bakal lebih tenang, karena 'ada yang menjaga' walaupun tak kasat mata. Ippho Santosa pernah berkata, bahwa bahkan orang atheis pun bisa mendapat kebahagiaan dalam hidupnya setelah ia bertindak baik. Apalagi orang yang beragama? Kembali lagi kepada intinya, ketika yakin Tuhan pasti ada dan kita bersama-Nya, semua hal bakal baik-baik saja.

Eksistensi Tuhan memang tidak dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan atau teknologi modern macam saat ini, karena hanya akal dan hati yang mampu menelaahnya. Menurut saya, sumber motivasi itu haruslah sesuatu yang selalu ada, yang keberadaannya kekal, agar motivasi dan semangat kita juga abadi. Terakhir, ada satu quote bagus dalam film 'Life of Pi': 

"bahkan saat Tuhan terlihat seperti menelantarkanku, Dia mengawasiku. bahkan saat Dia terlihat tidak peduli dengan penderitaanku, Dia mengawasiku. Dan saat tidak ada harapan hidup, Dia berikan aku yang tersisa"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar