Kamis, 14 Maret 2013

Kehidupan (yang sebenarnya) di Loteng

Ruang di atas plafond(langit-langit rumah) biasa disebut loteng. Tidak ada yang pernah tau apa yang ada di dalamnya. Orang dewasa biasa melarang anak-anaknya untuk naik ke loteng karena dianggap membahayakan. Penuh debu, tikus, laba-laba, kecoa, dan hal menjijikkan lainnya. Oleh karena itu di setiap rumah tidak disediakan jalan masuk ke loteng. Kecuali sebuah lubang yang sengaja dibuat jika sewaktu-waktu harus memperbaiki jaringan kabel. Anak-anak saat ini tidak ada yang berani masuk ke loteng, kecuali jika rumah itu sengaja mengubah lotengnya menjadi ruang serbaguna. Bahkan tidak terlintas sedikitpun pertanyaan 'apa yang ada di dalam loteng' dalam benak anak kecil. Sugesti orang-tua, terlebih ibunya, memang sangat ampuh di era modern saat ini. 

Jika dimasukkan dalam logika, memang apa gunanya anak-anak bermain di loteng? Loteng bukan tempat yang luas, tidak ada lubang cahaya yang masuk, dan udara seakan pengap di dalamnya. Setidaknya itu yang menjadi gambaran umum di benak setiap orang. Loteng pun tidak menyediakan pohon-pohon, tanaman, dan air yang disukai anak-anak, atau ayunan, bak pasir, dan lungsuran yang digemari anak kecil. Loteng adalah sebuah ruangan yang gelap dan kotor. Itulah gambaran yang diciptakan orang tua mereka secara turun temurun. Jadi, tidak ada satu alasan yang membenarkan anak kecil untuk bermain di loteng.

"Ibu, suara berisik apa yang ada di loteng?". Jika anak bertanya seperti itu, ibunya akan menjawab, "Itu tikus, Anakku.". Lalu si anak bertanya lagi, "Mengapa mereka hidup di loteng? Kata ibu loteng itu tempat yang kotor dan bau, kenapa tikus mau tinggal disitu bu?". Ibu yang nyatanya tidak pernah tahu kehidupan di loteng pun tak kalah pintar untuk menjawab, "Karena tikus adalah hewan yang kotor. Jadi dia suka tempat kotor dan bau. Dia juga suka gelap. Oleh karena itu, loteng jadi semakin kotor karena banyak tikus di sana". Jika sudah begitu, loteng pun menjadi tempat yang mengerikan dalam imajinasi anak.

Ada banyak hal yang tidak kita ketahui di dunia ini. Hal-hal kecil, besar, sederhana, atau rumit. Termasuk kehidupan di loteng. Hal yang tidak terketahui itu menjadi rahasia. Dan tanpa disadari manusia ikut menjaga rahasia itu sambil berkata apa yang tidak dia ketahui kebenarannya. Seperti yang dilakukan orang-tua kepada anaknya. Mengatakan loteng sebagai tempat yang mengerikan. Itu menjaga kehidupan di loteng tetap menjadi rahasia dan terus berjalan sebagaimana mestinya. Peri-peri kecil setinggi lima sentimeter bersama monster mini berbentuk aneh tetap bisa hidup aman di dalamnya. Tidak ketinggalan para kurcaci yang selama ini digambarkan sebagai makhluk pendek bertopi kecil yang sebenarnya adalah makhluk setinggi tujuh sampai delapan sentimeter, yang ukuran kakinya dua kali lebih besar daripada badannya, berambut putih, hidung sekecil biji kemangi, jail dan senang berlarian, adalah penyebab timbulnya suara gaduh di loteng, yang orang tua bilang  adalah suara tikus. Beragam bentuk kartun di jaman sekarang adalah gambaran dari beberapa makhluk aneh penunggu loteng. Mereka gemar masuk ke dalam mimpi manusia. Beberapa manusia yang bisa mengingat dan menggambar dengan baik akhirnya menerjemahkan dan menjadikannya maskot dalam film kartun. Beberapa banyak diubah oleh kreatifitas manusia itu sendiri. Sampai jadilah banyak seperti saat ini.

Makhluk-makhluk penunggu loteng tau betul batas kehidupan mereka dan manusia.  Para penunggu loteng sangat pandai bersembunyi. Oleh karena itu hingga saat ini tidak ada satupun yang tertangkap basah oleh mata manusia. Tingkah jailnya hanya sebatas masuk ke dalam mimpi dan membuat suara gaduh. Tidak melangkahkan kaki ke area kehidupan manusia, kecuali jika malam hari dan penunggu rumah dipastikan sudah tidur. Saat itulah mereka saling berkunjung ke loteng tetangga menggunakan alat-alat ajaib seperti permadani dan sapu terbang atau bahkan sayap mereka sendiri. Semua yang diketahui manusia saat ini tentang fantasinya adalah benar-benar ada. Makhluk yang mereka gambarkan adalah ada dan pernah masuk ke dalam alam bawah sadar mereka. Tapi jangan harap manusia dapat menemukan mereka dalam keadaan hidup. Karena salah satu pertahanan mereka terhadap jenisnya adalah tetap membuat manusia percaya, bahwa mereka hanya hidup dalam fantasi manusia semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar