Ini tentang saya dan adik laki-laki saya. Biasa saya panggil dekiki. Banyak pengalaman menyenangkan yang terjadi di antara kami, kebanyakan adalah pengalaman yang menyenangkan bagi saya, sedangkan bagi dia sama sekali tidak. Dia itu yang paling sering membuat saya tertawa di rumah. Dengan kepolosannya, dan tindakannya yang sering tidak penting.
*sms*
Kalau kami sama-sama sedang bengong, dia sering mengirim sms kepada saya meski kami duduk bersebelahan. Isinya adalah : “Yang buka sms ini orangnya suuuuangaatttt jeleeeeekkkkkkkk :-P”. Penting ga sms kaya gitu? Nggak.
*anterin ee*
Suatu malam ketika saya sedang membaca buku di kamar, ibu dan adik perempuan saya sudah tidur, tante saya juga sudah tidur. Orang yang masih terjaga hanya saya dan dia. Saat itu dia sedang mengerjakan PR, tiba-tiba tercium bau yang tidak enak. Sontak saya langsung menuduh dia, “Dekiki! Kalau kentut jangan sembarangan lah!”. Dia menjawab, “laaah maap...sakit peruuut”. Beberapa menit kemudian dia berkata,
“mba upi, anterin aku pipis”. Saya menemani dia pipis ke kamar mandi. Setelah kami kembali lagi ke kamar, baru duduk sebentar, dengan wajah aneh dia merayu saya, “mba upiiiii...mauuu... gaaaa... nemeninn akuuu... eee eee...”. Sambil menahan sedikit tawa, saya kembali menemaninya ke kamar mandi.
*nyanyi lagu SM*SH*
Ketika kami berdua sedang berada di kamar mandi, tiba-tiba dia menyanyikan sebuah lagu yang tidak saya mengerti liriknya, schi mano siteeeee....kiyeee moo tooo...kiyee mooo too...to se naaa meee... secara berulang ulang. Setelah saya pahami, ternyata itu adalah reff lagu SM*SH yang berjudul “You Know Me So Well” dengan lirik versi dia sendiri. Karena saya tergelitik dengan gayanya tersebut, kami akhirnya menyanyi lagu SM*SH dari awal sampai akhir secara bersamaan dengan lirik yang adik saya buat.
*pipis*
Suatu saat saya sedang cuci tangan di kamar mandi, sedangkan adik saya sedang pipis. Dengan gayanya dia pipis sambil berkata, “gigi satu....” currr..., “gigi dua” cuurrrrrrrrr, “gigi tiga “ cuurrrrrrrrrrrr!!. Awalnya saya tidak mengerti maksud perkataannya, ternyata itu ceritanya kecepatan pipis, layaknya motor yang kecepatannya diatur dengan gigi.
*cuci piring*
Dia itu paling takut di suruh ke dapur belakang, tempat biasa mencuci piring. Nah, mumpung saya sedang mencuci piring saya, dia mengikuti saya untuk menunggu gilirannya mencuci piringnya sendiri. Setelah saya selesai, sesuai dugaan, dia meminta saya untuk menemaninya sampai selesai mencuci. Ketika dia sedang mencuci, saya iseng mlorotin celana dan dalemannya sampai ke bawah, karena tangannya penuh sabun cuci, otomatis tidak bisa mbenerin celana tersebut, dia hanya bisa berteriak sambil memarahi saya. Untuk memeriahkan suasana, dia saya tinggal sendirian lalu saya matikan lampu dapur belakang (saat itu malam hari). Jadilah dia berteriak-teriak sambil menyebut-nyebut nama saya.
*PR bahasa inggris*
Sudah menjadi kebiasaan jika malam hari adik saya ini selalu minta dibantu garap PR, atau sekedar belajar saja. Nah suatu hari dia minta dibantu mengerjakan PR bahasa inggris. Pokoknya waktu itu jawabannya adalah, “It means that they have to go”. Saya menyebutkan jawaban tersebut secara lisan. Begitu saya lihat, yang dia tulis di bukunya adalah, “It mins dad dey have to go”
*rebutan posisi sholat*
Kami biasa sholat bersama, tapi tidak berjamaah, hanya saya dan dia. Kami selalu memakai sajadah yang sama, jadi satu sajadah diletakkan secara horizontal agar muat untuk berdua. Dia paling sebel kalau posisinya di bagian kiri sajadah di dekat kasur, karena kalau sujud nanti bisa ngeliat kolong tempat tidur. Dia takut. Suatu hari, saya sengaja ingin merebut tempatnya biasa sholat di dekat pintu (sebelah kanan sajadah). Tapi usaha saya gagal. dia sengaja sholat duluan di bagian kanan sajadah yang dekat pintu. Saya tidak kehabisan akal, ketika dia sedang sholat, sajadahnya saya geret, jadinya saya dapet tempat di pinggir sebelah kanan, sedangkan dia jadi di kiri, dekat kolong tempat tidur. Yes. (mudeng ga?)
*kecelakaan*
Kejadian ini berlangsung sekitar dua tahun yang lalu ketika saya masih kelas satu SMA. Saya dan kiki sedang bergoncengan naik motor, saya yang menyetir. Kami muter-muter di area perkebunan, saya ditemani teman saya yang juga menggoncengi adiknya. Sepanjang perjalanan, saya dan kiki menyanyikan lagu PeterPan berbarengan. Karena terbawa suasana santai, tiba-tiba motor saya oleng dan kami jatuh. Teman saya yang melaju di depan kami tidak tahu kalau saya jatuh. Motor saya nyerempet aspal, saya terguling dan posisi akhir saya adalah di depan motor. Jalanan di kebun sore itu sepi. Tidak ada kendaraan lewat. Suara saya sangat kecil ketika saya berusaha berteriak, “tolooooong”. Sambil menahan perih dari luka di kaki saya, saya berusaha berdiri dan berbalik mencari adik saya. Satu-satunya yang saya pikirkan hanya keadaan kiki. Hanya kiki! Jangan sampai dia luka-luka. Melihat keadaan saya, saya jadi berpikiran negatif tentang keadaan adik saya tersebut. Ketika saya sedang bersusah payah berusaha berdiri, tiba-tiba ada yang mendekati saya dari arah belakang. Dengan lantang dia berkata, “MBA UPI SIH MLONGO NYANYI NYANYI! JADINYA JATOH NI!!”. Gubrak dah. Sakit yang saya rasakan saat itu tergantikan oleh tawa karena mendengar omelan adik saya yang untungnya tidak terluka sama sekali.
*ga nyambung*
Pagi hari, adik saya sudah bikin ribut. Dia kehilangan sabuk sekolahnya. Berhubung udah jam setengah7 lewat, ibu memaksa untuk berangkat tanpa memakai sabuk, toh juga hari itu pake seragam muslim, pake sabuk bukan suatu kewajiban. Nah pas mau naik motor, dia menggerutu lagi, terjadilah perbincangan di antara saya dan adik saya.
K : mba upi, minta duit!
U : buat apa?aku gak bawa uang ini...
K : buat beli sabuk nanti di sekolah!
U : looohh. Udahlah gapapa!
K : nanti kalau diperiksa gimana???!
U : ngga ada lah! Emang siapa yang mau meriksa??
K : apa?
U : emang siapa yang mau meriksa??
K : siapa yang mau meriksa??! Meriksa apaa???
U : grrrrrrr!!!
Kan. Ada yang aneh kan dari pembicaraan tadi?
*angkat telfon*
Di siang hari yang bolong, telepon rumah berbunyi. Kebetulan yang ngangkat adik saya. Beginilah perkataan dia saat menjawab telpon : “haluuu....haluuu...haluu...haluuuuu....haluuuuuu...haluuuuu” (“halu”nya diucapkan satu satu dengan sedikit jeda). Ga penting banget.wkwkwkw
Demikian. Baru segitu saja peristiwa yang masih saya ingat. Nanti kalau saya berhasil ingat lagi, ya saya tambahin ceritanya.
so sweet deh mbaaaa :)
BalasHapuskiki itu cowo kan? beda berapa taun sih mba? kayanya akrab bangeett, ngiriii >,<
ahahaha iya dia cowo ko nadh,, 11taun. iya dia lucu si hehe
BalasHapus